Rabu, 06 Mei 2020

Bahan ajar Psikotropika

A. Konsep Psikotropika
     
Pengertian Psikotropika - Macam, Dampak, Contoh, Para Ahli
     Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal istilah NAPZA. NAPZA adalah singkatan dari NArkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya. NAPZA merupakan zat-zat yang jika dikonsumsi akan mempengaruhi sistem saraf pusat, sehingga dapat mengubah perasaan dan cara berpikir orang yang menggunakannya. Pengertian dari setiap istilah pada NAPZA adalah sebagai berikut.

  1. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
  2. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
  3. Zat adiktif adalah obat serta bahan–bahan aktif yang apabila dikonsumsi dapat menyebabkan ketergantungan (adiksi) yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus–menerus dan jika dihentikan dapat memberi efek lelah atau rasa sakit.  Zat adiktif merupakan zat yang bukan narkotika dan psikotropika tetapi menimbulkan ketagihan.

 B. Pengaruh Psikotropika terhadap sistem koordinasi

     Penggunaan psikotropika memiliki pengaruh terhadap kerja sistem saraf, misalnya hilangnya koordinasi tubuh, karena di dalam tubuh pemakai kekurangan dopamin. Dopamin merupakan neurotransmitter yang terdapat di otak dan berperan penting dalam merambatkan impuls saraf ke sel saraf lainnya. Hal ini menyebabkan dopamin tidak dihasilkan. Apabila impuls saraf sampai pada
bongkol sinapsis, maka gelembung-gelembung sinapsis akan mendekati membran presinapsis. Namun karena dopamin tidak dihasilkan, neurotransmitter tidak dapat melepaskan isinya ke celah sinapsis sehingga impuls saraf yang dibawa tidak dapat menyebrang ke membran post sinapsis. Kondisi tersebut menyebabkan tidak terjadinya depolarisasi pada membran post sinapsis dan tidak terjadi potensial kerja karena impuls saraf tidak bisa merambat ke sel saraf berikutnya. 
     Pengaruhlainnya yaitu merusak organ-organ tubuh terutama otak, dan syaraf yang mengatur pernafasan. Banyak yang meninggal karena sesak nafas, dan tiba-tiba berhenti bernafas karena saraf yang mengendalikan pernafasan sudah rusak dan tidak ada lagi instruksi untuk bernafas, sehingga pernafasannya putus atau berhenti, paranoid, otak sulit digunakan untuk berpikir dan konsentrasi, nafsu makan menurun, memiliki rasa gembira yang berlebihan, denyut jantung cepat, Pupil mata melebar, Tekanan darah meningkat, berkeringat atau merasa dingin, sering mual atau muntah. Gangguan detak jantung, perdarahan otak, Hiperpireksia atau syok pada pembuluh darah jantung yang berakibat meninggal.
     Mengonsumsi psikotropika secara terus-menerus menyebabkan peningkatan toleransi tubuh sehingga pemakai tidak dapat mengontrol penggunaannya dan cenderung untuk terus meningkatkan dosis pemakaian sampai akhirnya tubuhnya tidak dapat menerima lagi (overdosis).      Saraf merupakan salah satu organ penting pada manusia yang mengatur sistem tubuh. Jika ia mengalami kerusakan maka bisa menyebabkan kecacatan yang permanen dan sulit untuk diperbaiki. Untuk itu diharapkan kepada peserta didik untuk tidak mengonsumsi NAPZA, karena sangat berbahaya bagi kesehatan.

C. Penggolongan beserta Dampak penggunaan Psikotropika

1. Penggolongan beserta dampak negatif psikotropika terhadap kesehatan Psikotropika mempunyai potensi mengakibatkan sindrom ketergantungan, Psikotropika terbagi menjadi empat golongan sebagai berikut.

a. Golongan I (Jenis Halusinogen Psikomimetika)
    PSIKOTROPIKA

Psikotropika golongan I adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sangat kuat untuk menyebabkan ketergantungan. Obat ini dapat menimbulkan halusinasi atau daya khayal yang kuat yaitu salah persepsi tentang lingkungan dan dirinya, baik pendengaran, penglihatan maupun perasaan. Orang yang mengkonsumsinya mungkin akan melihat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada, atau apa yang dilihatnya terganggu. Efek dari halusinogen sangat besar yaitu membuat sistem kerja susunan syaraf terganggu (terganggunya persepsi sensori). Contoh: LSD (Lysegic Acid Diethlamide), PCP (phencyclidine), ganja, Meskalin, dan Psilosibin. \
Dampak penggunaanpsikotropika golongan I terhadap kesehatan adalah:

1) Dampak pengguna tahap awal

a) Terjadi ilusi dan halusinasi
b) Hilangnya kesadaran diri
c) Kemampuan melihat dan mengingat menjadi berubah.

2) Dampak yang terjadi pada tingkat overdosis:

a) Berkhayal
b) Schizoprenia (terjadi gangguan jiwa/gila)
c) Koma (tidak sadarkan diri), sampai meninggal dunia.

3) Dampak jika putus obat:

a) Kehilangan kemampuan bekerja atau belajar
b) Rasa lemah dan tidak berdaya


b. Golongan II (Jenis Psikostimulan)
    
KSPAN SMP N 1 SUSUT: Narkoba\

     Psikotropika golongan II merupakan psikotropika dengan daya aktif yang kuat untuk menyebabkan Sindroma ketergantungan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Obat ini bekerja pada susunan syaraf pusat untuk memacu atau mempercepat pesan menuju dan dari otak. Stimulant memacu detak jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh. Obat–obatan ini melepaskan gula lebih banyak ke pembuluh darah, sehingga menambah kewaspadaan dan mengurangi kelelahan serta rasa lapar. Contoh: esktasi (menthylendioxy menthaphetamine dalam bentuk tablet atau kapsul), sabu–sabu (berbentuk kristal berisi zat menthaphetamin), dan ampetamin.
 Jenis-Jenis Zat Yang Berbahaya - Gobejar

 Dampak penggunaanpsikotropika golongan II terhadap kesehatan adalah:

1) Dampak pengguna tahap awal :

a) Bergairah dan merasa senang
b) Pupil mata melebar
c) Jantung berdebar dan tekanan darah meningkat
d) Terlalu waspada sampai timbul rasa curiga yang berlebihan (paranoid)
e) Kurang nafsu makan

2) Dampak yang terjadi pada tingkat overdosis :

a) Gelisah dan cemas
b) Demam
c) Timbul ilusi dan khayalan
d) Tertawa tidak wajar
e) Dalam kondisi parah dapat meninggal

3) Dampak jika putus obat:

a) Letih
b) Malas melakukan aktifitas
c) Mengalami depresi


c. Golongan III (Jenis Antidepresan sedang)
   
     GRAFIS: Apa Aja Sih Jenis Psikotrapika dan Golongannya? - Tribun ...
     Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sedang berguna untuk pengobatan dan penelitian. Pengaruh obat ini akan mengendorkan atau mengurangi aktifitas atau kegiatan susunan syaraf, termasuk respon dari dan menuju otak. Dalam dosis kecil, dapat membuat
orang menjadi lebih santai, dan tenang, sedangkan dalam dosis yang lebih besar obat-obatan ini bisa menyebabkan tidak sadar, bahkan kematian. Depressant mempengaruhi konsentrasi dan koordinasi, memperlambatkemampuan respon terhadap situasi yang tiba – tiba. Contoh: Amobarbital, buprenofrina, dan flunitrazepam.

GEMA UNIMUS @gemaunimus - [GOLONGAN PSIKOTROPIKA] Assalamu'alaikum ...
1) Amobarbital adalah obat yang digunakan dalam jangka pendek untuk mengobati insomnia. Amobarbital juga digunakan sebagai pengobatan darurat untuk kejang, dan pembiusan saat praoperasi. Jika digunakan secara berlebihan (overdosis), obat ini bisa menyebabkan kebingungan, halusinasi, napas lemah dan pendek, denyut jantung lambat, denyut nadi lemah, perasaan seperti akan pingsan, kehilangan keseimbangan, dan mabuk.

2) Buprenofrina
Buprenorfin adalah opiat sintetis yang dapat dipakai oleh pengguna narkoba suntikan untuk mengganti heroin bila dia tidak dapat berhenti memakainya akibat kecanduan. Karena kemungkinan ada interaksi antara buprenorfin dengan beberapa obat yang dipakai, dokter yang menatalaksanakan pengalihan dengan buprenorfin harus mengetahui bila klien mulai atau berhenti penggunaan obat baru, agar takaran buprenorfin dapat dipantau dan disesuaikan bila dibutuhkan. Efek samping buprenorfin pada awalnya serupa dengan opiat lain, termasuk sakit kepala, mual, muntah dan sembelit. Namun klien yang dialihkan dari heroin ke buprenorfin jarang mengalami efek samping. Sebelum mulai memakai buprenorfin, berhenti memakai heroin atau metadon untuk beberapa  waktu sehingga gejala putus zat timbul, sedikitnya delapan jam untuk heroin dan 24 jam untuk metadon. Bila mulai lebih cepat, dosis pertama buprenorfin akan langsung membuat sakaw. 

3) Flunitrazepam
Obat Flunitrazepam digunakan untuk pengobatan seperti gangguan kecemasan dan insomnia.Tapi efek kuat dari obat ini yang membuat orang tertidur panjang hingga 2-8 jam kadang digunakan untuk kejahatan agar si korban tertidur. Flunitrazepam memiliki efek fisiologis yang mirip dengan valium (diazepam), tapi 10 kali lipat lebih kuat. Efek samping dari penggunaan obat ini termasuk penurunan tekanan darah, gangguan memori, mengantuk, gangguan penglihatan, pusing, merasa bingung,
gangguan pencernaan dan gangguan pada retensi urine.

d. Golongan IV (Jenis Antidepresan ringan)

Psikotropika golongan IV ialah psikotropika dengan daya adiktif ringan berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: Fenobarbital, nitrazepam,
diazepam. 
1) Fenobarbital adalah obat untuk meredakan aktivitas kelistrikan yang berlebihan di dalam otak sehingga membantu mencegah timbulnya kejang yang biasanya dialami penderita epilepsy. Jika digunakan secara berlebihan (overdosis), obat ini bisa menyebabkan perubahan suasana hati, merasa
lelah dan mengantuk, merasa tidak stabil atau goyah (perasaan tertekan yang parah).

2) Nitrazepam adalah obat dengan fungsi untuk mengobati masalah tidur, selain itu juga digunakan untuk mengobati jenis kejang tertentu. Jika digunakan secara berlebihan (overdosis), obat ini bisa menyebabkan depresi (kecenderungan untuk bunuh diri), mengamuk, perilaku yang tidak pantas, merasa gembira, linglung, gelisah, mimpi buruk, halusinasi, dan masalah perilaku lainnya.

3) Diazepam termasuk kelompok obat yang mempengaruhi system saraf otak dan memberikan efek penenang. Obat ini digunakan untuk mengatasi serangan kecemasan, insomnia, kejang-kejang, gejala putus alcohol akut, serta sebagai obat bius untuk praoperasi. Obat ini dapat mengakibatkan ketergantungan, sehingga dokter meresepkan obat ini dalam jangka pendek umumnya selama 4 minggu untuk mencegah tubuh menjadi ketergantungan terhadapnya. Obat ini bisa menyebabkan perubahan pola pikir dan tingkah laku, menyebabkan kebingungan, penglihatan kabur, halusinasi, bahkan pikiran untuk bunuh diri.

 2. Dampak negatif psikotropika terhadap lingkungan masyarakat.

a. Menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban.
b. Mengakibatkan hilangnya kepercayaan.
c. Mendorong tindak kejahatan.
d. Menimbulkan beban sosial yang besar.
e. Dikucilkan oleh lingkungan.
 f. Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
 g. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram. 


D. Upaya Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA

Kita semua harus berupaya untuk terhindar dari penyalahgunaan psikotropika. Pencegahan penyalahgunaan psikotropika memerlukan peran bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

1. Upaya dari diri sendiri

a. Tidak mencoba-coba menggunakan obat-obat terlarang
b. Meyakinkan diri untuk tidak membutuhkan NAPZA dalam menghadapi persoalan hidup.
c. Membatasi pergaulan dengan kelompok pengguna NAPZA.

2. Peran Anggota Keluarga
     Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar tidak ada anggota keluarga yang terlibat dalam penyalahgunaan psikotropika. Kalangan remaja ternyata merupakan kelompok terbesar yang menyalahgunakan zat-zat tersebut. Oleh karena itu, setiap orang tua memiliki tanggung jawab membimbing anak- anaknya agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan. Karena ketaqwaan
inilah yang akan menjadi perisai ampuh untuk membentengi anak dari menyalahgunakan obat-obat terlarang dan pengaruh buruk yang mungkin datang dari lingkungan di luar rumah.

3. Peran Anggota Masyarakat
Kita sebagai anggota masyarakat perlu mendorong peningkatan pengetahuan setiap anggota masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan obat- obat terlarang. Selain itu, kita sebagai anggota masyarakat perlu memberi informasi kepada pihak yang berwajib jika ada pemakai dan pengedar narkoba di lingkungan tempat tinggal.

4. Peran Sekolah
Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup kepada para siswa tentang bahaya penyalahgunaan psikotropika bagi diri pribadi, keluarga, dan orang lain. Selain itu, sekolah perlu mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada pihak sekolah jika ada pemakai atau pengedar psikotropika di lingkungan sekolah. Sekolah perlu memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap siswa yang terbukti menjadi pemakai atau pengedar narkoba.

5. Peran Pemerintah
Pemerintah berperan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan psikotropika dengan cara mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas. Di samping itu, setiap penyalahgunaan, pengedar, pemasok, pengimpor, pembuat, dan penyimpan narkoba perlu diberikan sanksi atau hukuman yang membuat efek jera bagi si pelaku dan mencegah yang lain dari kesalahan yang sama.

Sumber
Anggreni, Dewi. 2015. Dampak Bagi Pengguna Narkotika, Psikotropika Dan Zat Adiktif
(Napza) Di Kelurahan Gunung Kelua Samarinda Ulu. Samarinda: FISPOL
UNMUL.
Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA kelas XI kelompok Peminatan Matematika
dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
Lestari, Endang Sri. 2019. Biologi Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Undang-undang nomor 15 tahun 1997 tentang psikotropika.
Utomo, M.Pranjoto. 2007. Psikotropika Yang Berbahaya Bagi Kesehatan. Yogy


15 komentar:

  1. Bagus bu hanya katanya tulisanya dibuat setiap 5 paragraph jadi 1 alinea

    BalasHapus
  2. Mgkn akan lbh menarik lg kl dberi gambar

    BalasHapus
  3. Mantap Bun...alangkah lebih baik diberi gambar untuk menambah manis tampilan

    BalasHapus
  4. Inspiratif buat saya Bu. bisa buat blog modul biologi. Mampir Bu: https://catatanbiologisma.blogspot.com/

    BalasHapus
  5. Maaf ya bu ikut ngasih masukan
    1. Setiap paragraf baiknya 5-6 kalimat
    2. Antar paragraf diberi jarak
    3. Sub Bab cetak tebal
    4. Tambahkan gambar /video
    5. Tulisan rata kanan kiri untuk paragraf.
    "Ikatlah ilmu dengan menulis"
    Tetap semangat ibu

    BalasHapus
  6. postingan artikel/materinya sdh oke kombinasi narasi dg gambar, tapi saya usul terkait ukuran gambarnya "mungkin terlalu besar" bu..?

    BalasHapus

Perkecambahan Epigeal –  Secara sederhana, proses perkecambahan epigeal adalah sebuah proses perkecambahan dimana pertumbuhan hipokot...